KOMPAS.com — Aplikasi pesan
instan BlackBerry Messenger atau yang dikenal lewat akronim BBM selama ini
selalu menjadi salah satu fitur eksklusif yang hanya tersedia di smartphone
BlackBerry.
Namun, eksklusivitas tersebut
akan segera hilang begitu BlackBerry merilis aplikasi BBM untuk iOS dan Android
pada pertengahan 2013 mendatang melalui toko aplikasi tiap-tiap platform.
Langkah yang mengejutkan ini
disebut CEO BlackBerry Thorsten Heins sebagai sebuah "pernyataan percaya
diri" perusahaannya. BlackBerry berharap bisa memperluas basis pelanggan
BBM dan memonetisasi aplikasi tersebut begitu hal itu tercapai.
Meski bisa membuat BBM menjadi
lebih relevan di tengah-tengah meningkatnya popularitas aplikasi pesan instan
lintas platform, keputusan tersebut juga berpotensi menjadi bumerang bagi
handset BlackBerry.
Larry Magid dari Forbes
berpendapat bahwa pengguna BlackBerry yang memakai perangkat tersebut untuk
chatting melalui BBM nantinya bisa beralih dengan bebas ke iPhone ataupun
ponsel Android karena tak lagi terikat dengan eksklusivitas BBM.
Topik ini menjadi perbincangan
hangat di kalangan konsumen BlackBerry, termasuk di Indonesia. Sebuah thread
yang membahas kemungkinan di atas bahkan terpilih menjadi salah satu "hot
thread" di forum komunitas online Kaskus.
Lantaran populer di Indonesia,
handset BlackBerry banyak dipakai oleh pengguna dari berbagai kalangan.
Smartphone BlackBerry kerap terlihat dalam genggaman, bersama iPhone atau
smartphone Android, karena pemiliknya tidak bisa lepas dari kontak BBM yang
sudah terlanjur banyak serta hanya bisa diakses dari perangkat BlackBerry.
Kini, dengan dibukanya pintu
bagi BBM di iOS dan Android, apa alasan untuk tetap menggunakan ponsel
BlackBerry?
Biarpun mungkin terkesan bisa
menimbulkan blunder, keputusan BlackBerry ini sebenarnya dimaksudkan justru
untuk mencegah pengguna BlackBerry beralih ke lain hati.
Harapannya, keberadaan BBM di
iPhone dan Android bisa mendongkrak popularitas layanan chatting tersebut
sekaligus memberi jaringan kontak yang lebih luas bagi pengguna BBM di
BlackBerry.
Mengapa baru sekarang?
Lalu kenapa hal tersebut tidak
dilakukan sedari dulu? Jim Dawson, kepala analis bidang telekomunikasi lembaga
riset Ovum, mengatakan bahwa BlackBerry sudah lama berencana melepas BBM ke
Android dan iOS. Hal ini baru menjadi kenyataan setelah dipicu oleh menurunnya
basis pelanggan BlackBerry.
Hingga kuartal kedua tahun
lalu, jumlah pelanggan BlackBerry secara terus-menerus mencatat peningkatan.
Namun semenjak itu, kecenderungan sebaliknya terjadi: jumlah pelanggan
BlackBerry berangsur turun dari angka puncaknya sebesar 80 juta.
"Banyak pengguna BlackBerry
yang beralih ke platform lain dan oleh karena itu meninggalkan BBM. Nilai
aplikasi itu jadi berkurang," ujar Dawson, seperti dikutip oleh The Verge.
"Kalau ditunggu lebih lama lagi, bisa-bisa BBM benar-benar tidak ada
artinya. Mereka (BlackBerry) ingin melakukan itu selagi masih ada waktu untuk
memanfaatkan basis pengguna BBM."
No comments:
Post a Comment