TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kembali berpartisipasi pada pameran
Annual Specialty Coffee Association of America (SCAA) ke-25. Pameran kopi
terbesar di Negeri Paman Sam itu akan diselenggarakan pada 12-14 April 2013 di
Boston, Amerika Serikat. "Pesertanya datang dari berbagai negara di
dunia," kata Atase Perdagangan Washington D.C., Ni Made Ayu Marthini
melalui siaran persnya, Selasa 9 Maret 2013.
SCAA sendiri memiliki 3.000 anggota
yang meliputi para penghasil (growers), eksportir, pembeli (buyers) seperti
dari roasters dan importers, serta pelaku usaha di bidang kemasan (packaging),
pabrikan, ritel, perusahaan peralatan perlengkapan penyajian kopi.
Menurut Made Marthini, dalam pameran
tersebut Indonesia akan menampilkan kopi khas daerah, seperti kopi Gayo,
Lintong, Arabica Bengkulu yang berasal dari Sumatera. Kemudian ada kopi Toraja
dari Sulawesi, kopi Kintamani dari Bali, kopi Wamena dari Papua, kopi Bejawa
dari Flores dan kopi Jawa.
Berbagai jenis kopi khas Indonesia
tersebut akan dihadirkan oleh enam perusahaan kopi besar asal Indonesia. Enam
perusahaan tersebut adalah PT. Asia Mina Sejahtera, PT. Coffindo, Serba Usaha
Kondon Cooperatives, CV. Harapan Bersama, PT. Gunung Lintong, PT. Sabani
International. Selain itu, turut berpartisipasi empat Perkebunan Pemerintah
(government-owned plantations), yaitu PT. Perkebunan Nusantara XII PERSERO,
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera
Utara dan Dinas Perkebunan Provinsi Papua. "Seluruh pengusaha kopi tersebut
kami tempatkan dalam Paviliun Indonesia yang bertemakan Trade with Remarkable
Indonesia," ujar Made.
Pameran tahunan ini bertujuan untuk
mempromosikan produk kopi serta mensosialisasikan perkembangan tren terbaru
produk kopi melalui beragam rangkaian kegiatan, antara lain simposium,
sertifikasi kopi, workshop, pemberian penghargaan kepada penyaji kopi melalui
US Barista Championship, dan Potrait Country Program.
Berdasarkan data statistik 2012,
Indonesia berada diperingkat ke-6 sebagai negara sumber impor kopi terbesar AS
dengan pangsa pasar 6,11 persen. Urutan peringkat negara sumber impor kopi AS
lainnya adalah Brasil dengan nilai US$ 1,34 miliar dan pangsa pasar sebesar
20,64 persen, diikuti Kolombia dengan nilai US$ 903,54 juta dan pangsa pasar sebesar
13,82 persen, Vietnam dengan nilai US$ 612,80 juta dan pangsa pasar 9,37
persen, Guatemala dengan nilai USD 565,64 juta dan pangsa pasar 8,65 persen,
serta Meksiko dengan nilai US$ 473,54 juta dan pangsa pasar 7,24 persen.
Lebih lanjut Made mengatakan bahwa,
walaupun Indonesia berada di peringkat keenam sebagai eksportir terbesar kopi
ke AS, namun tren ekspor selama tiga tahun terakhir terus menunjukkan
peningkatan. "Ekspor kopi Indonesia pada tahun 2012 mencapai nilai USD
399,54 juta. Nilai tersebut mengalami peningkatan signifikan sebesar 22,7%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang nilainya sebesar USD 325,57
juta," katanya.
No comments:
Post a Comment