Apapun jenis bisnis yang kita
jalankan sudah pasti ada resiko yang mungkin saja bisa terjadi, terlepas dari
kemungkinan besar dan kecilnya resiko yang di hadapi sudh jelas tergantung dari
berbagai upaya yang dilakukan. Bagi setiap penjual, kondisi sepi pengunjung dan
pembeli sudah menjadi resiko yang setiap waktu harus dihadapi.
Tidak ada kata yang pas selain
bersabar dan terus fokus pada usaha yang sudah kita jalani. Sambil terus
berbenah dan belajar mencari cara apa yang paling tepat untuk dilakukan dalam
masalah pelik. Karena pengalaman dan inovasi di balut kreativitas yang akan
mampu membangkitkan usaha yang di tekuni.
Namun bersabar saja tidaklah
cukup dan sudah jelas kurang, karena memang ada nilai minimal pendapatan yang
harus kita terima setiap hari. Biaya hidup yang semakin besar, hutang barang
dagangan dengan bos. Kontrak toko, tagihan listrik, air dan segalamacamnya,
gaji karyawan bahkan setoran bank tiap bulan yang tidak boleh menunggak. Itu
adalah pengeluaran rutin yang mau tidak mau harus dibayarkan.
Ada beberapa tips dan trik
yang dapat di lakukan dalam mengatasi hal tersebut :
Tips pertama, alasan mengapa sepi pengunjung mungkin perlu kita
ketahui. Jika usaha kita ada dalam sebuah pasar atau mall yang pasti ramai
pengunjungnya dan ternyata dagangan kita sepi, mungkin kita perlu cek kembali
apakah kita menjual lebih mahal dari tetangga sebelah. Kebiasaan konsumen akan
selalu mencari barang yang menurut mereka bagus dengan harga murah. Beda harga
seribu rupiah saja bisa menjadi soal.
Namun jika usaha kita terletak
di tempat yang orang akan datang dengan sengaja untuk berbelanja, maka sepi
adalah wajar, siasati hal ini dengan meletakkan barang dengan kualitas bagus,
harga terjangkau dan promosi yang lancar. Tidak bisa dipungkiri iklan mampu
mendongkrak penjualan. Jika memang diperlukan pasanglah iklan.
Tips ke dua, Memanfaatkan ponsel dan teknologi gadget sebagai salah
satu cara menarik pelanggan. Caranya saya akan catat nomor telpon pelanggan
yang saya yakin suka belanja, setiap ada barang baru di toko maka saya cukup
sms mereka dengan sangat sopan dan menarik. Hingga tidak perlu menunggu waktu
lama, mereka akan berdatangan ke toko untuk berbelanja.
Tips ke tiga, dimana-mana saya melihat keluhan para penjual sama.
Sepi pelanggan, bahkan bos besar saja masih mengeluh dengan kondisi seperti
sekarang. Barangkali perekonomian yang sulit, hingga orang-orang akan sangat
selektif untuk membeli. Barang-barang yang dirasa belum perlu akan ditunda dulu
pembeliannya. Dengan keadaan seperti itu menunggu di toko saja tentu akan
merugikan.
Untuk mengatasi hal ini
biasanya saya punya beberapa orang yang bersedia membawa barang dagangan saya
ke luar, maka pendapatan kita yang kurang di toko akan terbantu dengan
barang-barang yang di jual ke luar itu. Setidaknya cara ini cukup efektif untuk
memperlancar perputaran barang.
Tips ke empat, usahakan barang-barang dagangan kita selalu ada yang
baru. Selain untuk penarik pembeli, kita yang berada di toko juga tidak bosan
dengan suasana yang itu-itu saja. Karena kebosanan kita akan menjadikan kita
malas dan kurang bersemangat dalam menjual, efeknya tentu sangat tidak baik
bagi usaha kita.
Tips ke lima, fokus dan selalu membangun harapan setiap hari. Orang
Padang selalu bilang rezeki pengusaha itu seperti rezeki harimau. Tanamkan
dalam diri, segala suasana akan berganti. Keadaan akan berubah. Jika hari ini
sepi mungkin saja besok ramai. Semangat tidak boleh melemah, karena Tuhan sudah
menentukan berapa yang pantas kita miliki.
Tips ke enam, perbaiki pelayanan dan tampilan yang mungkin saja
tidak bersifat mengundang hingga menarik perhatian pelanggan untuk berkunjung
ke usaha yang di kelola.
Tips ke tujuh, Perhatikan kebiasaan dari pengelolaan usaha yang
tidak medukung kemajuan, maka rubahlah kebiasaan tersebut kepada yang
mendukung. Sebagai contoh, usahawan enggan beriklan, maka mulailah beriklan
walaupun dimulai dengan iklan yang gratis dan murah.
Tips ke delapan, berdoa adalah hal yang tidak boleh dilupakan.
Karena yang akan menggerakkan hati orang-orang untuk berbelanja ke tempat kita
hanyalah Dia yang Maha Kuasa.
Sebenarnya kita hanya seorang
yang baru mulai belajar berbisnis, Sama sekali belumlah layak dikatakan sukses.
Namun setiap saat wajib selalu mencoba untuk melakukan sesuatu yang baru untuk
memperlancar bisnis menjadi kebiasaan inovasi yang mendukung.
No comments:
Post a Comment